Pemberontakan Ranggalawe 1295

Pemberontakan Ranggalawe merujuk pada suatu peristiwa sejarah di Jawa pada abad ke-13 Masehi. Ronggolawe sendiri merupakan seorang panglima atau prajurit yang memimpin pemberontakan terhadap penguasa Kerajaan Majapahit, yang saat itu Kertanegara berkuasa.

Latar Belakang

Perang yang terjadi di Sungai Tambak Beras ini dipicu oleh kekecewaan Ranggalawe atas keputusan Raden Wijaya yang mengangkat Nambi sebagai Rakryan Mahapatih.

Bagi Ranggalawe, seharusnya jabatan Rakryan Mahapatih beralih kepada Lembu Sora yang lebih cakap dan bersahaja dalam perjuangan Raden Wijaya.

Karena hasutan Halayuda, Ranggalawe yang menghadap Raden Wijaya itu menuntut agar kedudukan Nambi sebagai Rakryan Mahapatih beralih ke Lembu Sora. Sementara Lembu Sora sendiri menghendaki Nambi sebagai Rakryan Mahapatih.

Atas perintah Raden Wijaya, Nambi berserta Kebo Anabrang dan Lembu Sora memimpin pasukan Majapahit menuju Tuban untuk menghukum Ranggalawe.

Di Tuban, Ranggalawe yang mengetahui bahwa ada pasukan untuk menyerangnya segera mempersiapkan diri. Ia kemudian membawa pasukannya untuk menghadang rombongan Nambi di Sungai Tambak Beras.

Kebo Anabrang mengambil-alih pimpinan perang pasukan Majapahit. Ia memerintahkan pasukannya untuk mengepung pasukan Ranggalawe dari tiga penjuru arah mata angin: timur, barat, dan utara. Taktik tersebut belum mampu mengungguli pasukan Ranggalawe.

Ranggalawe adalah sosok yang sangat ulung dalam menyusun taktik perang.

Baca juga: https://smp1pringapus.sch.id/halayuda-politikus-licik-dalam-kerajaan-majapahit/

Namun, dalam pengejaran itu, kuda Ranggalawe terjatuh dan tercebur ke Sungai Tambak Beras.

Melihat Ranggalawe jatuh di sungai, Kebo Anabrang bergegas turun dari kudanya dan menghampiri lawannya itu. Pertarungan satu lawan satu pun tak terelakkan terjadi di Sungai Tambak Beras.

Dalam suatu kesempatan, Kebo Anabrang yang lebih piawai bertarung di derasnya arus sungai mampu mencekik leher Ranggalawe.

Ronggolawe tewas dalam pertempuran. Lembu Sora memang berada di kubu Majapahit, tapi Ranggalawe adalah keponakan tercintanya.

Maka, Lembu Sora menikam Kebo Anabrang sampai mati.

Kebo Anabrang dan Ranggalawe sama-sama tewas di Sungai Tambak Beras yang banjir darah akibat duel dua ksatria tersebut. Kemudian, upacara kremasi untuk
jenazah Adipati Ranggalawe dan Kebo Anabrang dan membuang abunya ke laut.

Demikian kisah pemberontakan Ranggalawe. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *